Varian Omicron, Akhir dari Covid-19?

by -114 Views

Dunia kembali diguncang dengan munculnya varian terbaru dari virus Corona atau Covid-19, yakni Omicron. World Health Organization (WHO) menyatakan varian B.1.1. 559 atau omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada tanggal 24 November 2021. Kemudian, pada 26 November 2021, WHO menetapkan varian tersebut sebagai perhatian atau variant of concern (VOC).

Varian virus yang termasuk VoC adalah virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian, dan bahkan mempengaruhi efektivitas vaksin. Selain Omicron, WHO telah mendaftarkan lima varian of concern lainnya seperti Gamma yang pertama kali ditemukan di Brazil, Delta (India), Lambda (Peru), Alpha (London dan beberapa bagian Inggris), dan Beta (Afrika Selatan). Nyatanya, varian baru ini lebih mudah menular dibandingkan varian sebelumnya seperti Delta, yang telah menginfeksi lebih dari 200 negara di dunia. Di Indonesia sendiri, kasus pertama diduga berasal dari warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021. Hingga kini, penambahan kasus Omicron di Indonesia, per 5 Februari 2022 tercatat ada 3.375 kasus atau naik 11,87. Sejak pertama kali terdekteksi, virus varian ini terus bergerak naik.

Cara Penyebaran Varian Omicron

Penularan varian Omicron yang ternyata lebih mudah dari pada varian lainnya memberikan peluang lebih besar seseorang untuk tertular dari orang lain. Para ahli menemukan setidaknya ada lima cara penularan varian Omicron yang saat ini telah menyebar ke lebih dari 110 negara di dunia.

  1. Menggunakan jenis masker yang salah, banyak ahli kesehatan mengungkapkan menggunaan masker kain ternyata tidak cukup melindungi dari paparan Omicron yang begitu cepat menular. Masker bisa membantu, apabila kita menggunakan masker yang berkualitas tinggi seperti N95, KN95, ataupun KF94.
  2. Berkumpul dengan banyak orang, di tengah mewabahnya varian Omicron, yang harus kita hindari adalah berkumpul dengan banyak orang di satu tempat yang sama karena peluang tertular varian ini bisa meningkat secara signifikan.
  3. Berpergian ke luar negeri, Jika Anda melakukan perjalanan keluar negeri, resiko terpapar virus ini juga semakin tinggi. Apabila sudah terinfeksi varian Omicron di luar negeri, Anda akan kesulitan untuk bisa kembali ke negara asal.
  4. Pergi ke tempat yang ramai, cara penyebaran Covid-19 varian Omicron juga bisa terjadi apabila Anda melakukan kunjungan ke tempat yang ramai, seperti pusat perbelanjaan yang penuh sesak.
  5. Makan di dalam restoran yang tertutup, Sejak awal pandemi Covid-19, restoran menjadi salah satu sumber utama penularan virus. Bila Anda makan di restoran yang berventilasi buruk dan kelilingi oleh orang-orang yang tidak memakai masker, potensi terpapar virus melalui udara. Baiknya Anda memesan makanan di restoran untuk dibawa pulang atau sistem takeaway.

Gejala Terinfeksi Varian Omicron

Gejala atau tanda-tanda terpapar virus Covid-19 varian Omicron tidak mudah untuk dikenali karena gejalanya relatif lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya seperti flu, dan batuk-pilek. Tanda-tanda umum terpapar virus Omicron meliputi demam, batuk, kehilangan indra penciuman dan rasa, serta kelelahan, sedangkan gejala khususnya seperti sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri, ruam kulit, diare, mual, mata merah atau iritasi, dan perubahan warna pada jari tangan atau kaki. Adapun tanda-tanda terkena virus Omicron yang tergolong Serius meliputi kesulitan bernafas atau sesak nafas, kehilangan bicara atau mobilitas, nyeri dada, serta kebingungan.

Meskipun secara klinis gejala varian Omicron lebih ringan dari pada virus Corona atau bahkan bisa juga tanpa gejela, tetapi tetap waspada terutama bagi lansia, penderita penyakit komorbid atau bawaan, anak-anak, dan orang yang belum divaksinasi. Sebenarnya, yang paling rentan terinfeksi adalah orang-orang yang belum divaksin.

Pencegahan dan Penanganan Virus Varian Omicron

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah menerapkan empat strategi dalam menangani varian Omicron yang tak jauh berbeda dengan penanganan Covid-19. Strategi pertama adalah menerapkan protokol kesehatan atau 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), kedua surveilans atau isolasi, ketiga vaksinasi, dan yang keempat adalah terapeutik atau perawatan. Pemerintah juga melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level tinggi untuk mencegah penyebaran virus varian Omicron.

Selain menerapkan protokol kesehatan dan memperketat karantina, pemerintah juga memperkuat deteksi dengan memperbanyak peralatan tes PCR yang mampu mengidentifikasi varian Omicron dan penekanan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Lalu, mengenai vaksinasi, pemerintah akan terus mempercepat penyebaran vaksin 1, 2, dan vaksin dosis lanjutan, yakni booster. Pihak Menkes juga telah mempersiapkan fasilitas kesehatan dan obat-obatan untuk menghadapi adanya kelonjakan kasus.

Nah Sobat Agra Media, tetaplah patuhi protokol kesehatan seperti, memakai masker ketika bepergian, jaga jarak minimal 1 meter, jauhi keramian, dan lain sebagainya. agar kita semua terhindar dari paparan virus varian Omicron yang penyeberannya begitu cepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *